JavaScript Disabled

Berawal karena kerjaan dikantor sebagai seorang developer (desktop/web) amatiran, seringnya berbasis web-application. setiap melakukan performance test, baik itu menggunakan PageSpeed dari Google maupun menggunakan YSlow dari Yahoo.
Setiap untuk file static seperti image, stylesheet (css) atau javascript selalu disarankan untuk menggunakan Content Delivery Network (yang seterusnya dalam posting ini akan disingkat menjadi CDN) .

Sebenernya apa sih CDN itu? kalau ditelusuri dari Wikipedia, CDN adalah

system of computers containing copies of data placed at various nodes of a network.

atau dari kesimpulan dari seorang Layman

system which sends data to a user using nearby servers, rather than a central server. So your web site might have dynamic content hosted in one location, but a user requesting static assets (images, stylesheets, videos, etc) will have it served from a server that is physically close to them.
Artinya, server yang tersebar dibeberapa titik jaringan ini akan menyediakan file yang dibutuhkan dan diusahakan didapat dari titik terdekat dengan lokasi yang meminta (client). contohnya, saat browsing ke website/blog yang mempunyai lokasi server di New York, USA, daripada menunggu file-file yang akan di load dibrowser kita  di Jakarta(seperti file css, file image, file javascript bahkan file video) yang jaraknya kurang lebih sekitar 15,947.219 KM (thanks to Daftlogic), kita bisa menerima file-file tersebut dari Jepang, Australia, Malaysia atau Singapura  yang notabene jaraknya lebih dekat dengan Jakarta. Perusahaan besar seperti Google, Yahoo, Amazon , eBay dan lain-lain menggunakan CDN untuk situs-situs mereka.

Kadang-kadang banyak juga yang salah mengasumsikan, bahkan tidak jarang ada yang sudah mendefinikan dengan benar apa itu CDN, tapi pada akhirnya akan membuat kesalahan. (seperti halnya penulis juga)

Google App Engine tidak dimaksudkan untuk menyediakan layanan seperti halnya CDN. Tidak seperti Small Bussiness Hosting dari Yahoo atau layanan Simple Storage Service (S3) dari Amazon. Google App Engine  hanyalah sebuah specialized hosting.

Jika kita ketikan kata kunci “App Engine CDN”, maka akan banyak ditemukan web yang memberikan petunjuk untuk menjadikan App Engine sebagai Free CDN baik itu untuk website ataupun blog. Sebenarnya hal ini bagus juga untuk menambah pengetahuan untuk lebih mengenal konsep CDN sekaligus mempelajari fitur App Engine itu sendiri.

Walaupun App Engine bisa  untuk melakukan seperti halnya CDN (seperti caching konten statik tapi tidak untuk konten yang dinamis), tapi tidak ada jaminan bahwa akan sukses menjalankan layanan seperti CDN. Sepertinya,  App Engine ditujukan bagi developer untuk membuat aplikasi diatas infrastruktur Google. Mungkin tidak ada lagi yang meragukan infrastruktur dari Google. Bisa dilihat dari search engine-nya yang bisa menyediakan jutaan link dari kata kunci yang diberikan hanya dengan waktu yang sepersekian detik. 


Definisi Google App Engine dari situs resminya

Google App Engine enables you to build and host web apps on the same systems that power Google applications. App Engine offers fast development and deployment; simple administration, with no need to worry about hardware, patches or backups; and effortless scalability.

2 Whisper

  1. blogniagaonline [ August 23, 2013 at 8:57 AM   ]

    terima kasih atas informasi ini, sangat berguna..well done keep it up :)

  2. Farah [ August 23, 2013 at 1:52 PM   ]

    Good info to share..well done:)

Post a Comment

Please, your comment must related with current posting otherwise your comment will mark as Spam.