kenapa udara terasa hampa hingga berat kuhirup,
kenapa tubuh begitu kaku untuk kugerakkan,
dan kenapa angin menyelinap di belakangku seperti tak ingin aku rengkuh,
apakah memang aku tak layak untuk disentuh?
aku hanya lihat air begitu bersemangat ingin memandikanku,
direngkuh dan diambil untuk disiramkan ke tubuh ini,
aku juga hanya melihat matahari bersinar setengah,
mungkin sudah enggan menyapa tubuh getas ini,
yah...mungkin tak layak sepertinya....,
tapi aku masih sedikit tersenyum,
karena aku lihat banyak teman yang memegang tanganku yang sudah mulai dingin,
walau mata mereka titikkan air kesedihan,
tapi hangat wajah mereka telah tenangkan aku,
yang sulit untuk bernafas,
wahai...kalian keindahan makhluk ciptaan-Nya,
aku sudah pernah berkata bahwa aku masih ingin simpulkan senyum di wajah yang sedih,
jika aku tidak bisa maka mohon teruskan....
jika mukjizat tampilkan diri dihadapanku untuk menyatu...
esok aku akan kembali sebagai manusia yang lain...
selamat tinggal semua....
selamat tinggal wahai camar-camar yang cantik,
selamat tinggal semut-semut yang perkasa,
kini aku ingin istirahat...
karena aku sudah lelah,
lelah....lelah...dan tak berdaya....
Reference : Aries
Home » Inspiration » Renungan Jiwa Kala Jeda Nafas
Kujungan vampir haus darah
kunjungan vampir malam haus darah..
haus cinta...
haus indahnya kasih rahmat Tuhan